jump to navigation

Renang March 30, 2010

Posted by berthae in kuliah, Sport Science.
Tags:
trackback
  • Renang Renang
    • Olahraga yang menurut penelitian termasuk yang sangat baik untuk meningkatkan kemampuan aerobik sekaligus kekuatan otot. Orang tua biasanya juga disarankan untuk membawa anak kecilnya bermain air dan belajar renang sejak dini.
    • Secara eksplisit disebut dalam hadits Rasul bersama olahraga berkuda dan memanah.
    • Hanya bisa dilakukan di dalam air, baik yang alami seperti sungai, pantai, dan danau, maupun yang buatan seperti kolam renang atau waduk. Oya, bagi penduduk di perkotaan, kolam renang sekarang sudah banyak yang menyediakan kolam air hangat bagi yang tak kuat dingin. Sayang belum banyak kolam yang khusus wanita, kasihan bagi yang ingin renang tapi tak mau digabung di kolam umum.
    • Bisa macam-macam gaya: dada, bebas, lumba-lumba, dan punggung. Gaya batu mohon tidak dihitung, ya. Masing-masing gaya punya fungsinya masing-masing:
      • Gaya Dada. Gaya yang paling awal dipelajari. Paling mudah di antara yang lain, tapi kecepatannya rendah. Biasa digunakan untuk menikmati renang itu sendiri. Sering juga disebut Gaya Kodok karena gerakan tangan dan kaki perenang menyibak-nyibak air mirip sekali dengan gerakan kodok.
      • Gaya Bebas. Gaya kedua yang dipelajari setelah gaya dada. Koordinasi tangan, kaki, dan kepala lebih sulit daripada gaya dada, akan tetapi kecepatannya lebih tinggi. Gaya ini digunakan untuk renang jarak jauh mengingat gerakan tangan dan kakinya alami mengikuti gravitasi sehingga lebih mampu menghemat energi yang dikeluarkan.
      • Gaya Lumba-lumba. Gaya ini paling sulit dipelajari, dan kebanyakan perenang cukup puas sampai menguasai gaya bebas (bahkan ada yang cukup dengan gaya dada saja). Sulit karena membutuhkan kekuatan dan kelenturan otot perut untuk melentingkan tubuh bagian atas dan melecutkan kaki dalam koordinasi gerakan mirip lumba-lumba. Selain otot perut, otot bahu juga dibutuhkan untuk melakukan gerakan seperti mengembangkan sayap untuk terbang, lalu di air dibutuhkan untuk mendorong tubuh ke depan. Karena gerakan seperti sayap ini, ada juga yang memberi nama gaya ini dengan Gaya Kupu-Kupu. Oya, jika dipraktekkan akan menimbulkan kegaduhan di kolam akibat lecutannya menghempaskan air kemana-mana.
      • Gaya Punggung. Gaya ini sama prinsip kerjanya dengan Gaya Bebas. Bedanya, perenang menghadap ke udara, bukan menghadap ke dasar kolam, sehingga perenang tak dapat melihat ujung dinding kolam. Dalam melakukannya, perenang sebaiknya menghitung seberapa jauh jarak ujung kolam yang ia tuju. Hal ini penting karena renang tak akan nyaman sambil menduga-duga seberapa jauh lagi sebelum tangan atau kepala membentur tepi kolam (sakit, man!). Bagi kolam beratap, konstruksi melintang atap kolam bisa dijadikan patokan.
    • Bisa dilakukan sendiri atau beramai-ramai sambil memainkan polo air. Fasilitas semacam water-boom biasanya mengkombinasikan renang dengan wahana air semacam perosotan berliku-liku. Anak-anak pasti senang sekali bermain air seharian. Besoknya langsung flu.
    • Peralatan yang dibutuhkan: kostum renang, kaca mata renang, penutup kepala karet (jika dibutuhkan), penyumbat hidung / telinga (jika dibutuhkan), kaki katak (jika dibutuhkan). Oya, di awal pembelajaran biasa digunakan pelampung, baik dalam bentuk papan maupun semacam rompi berisi udara.
    • Dapat dipelajari sendiri, walaupun bantuan pelatih akan sangat membantu keindahan dan ketepatan gerakan.
    • Relatif lebih mahal daripada lari. Kolam dingin semacam di Sabuga bisa seharga Rp. 5.000. Tapi cukup terbuka, dan mudah terbakar matahari saat siang menjelang. Kolam air hangat minimal sekitar Rp. 20.000-an. Selain fasilitasnya lebih baik, biasanya bisa digunakan sampai malam hari.

Comments»

1. saifur - April 8, 2010

ada trik cepat belajar renang gaya dolpin gak?

berthae - April 8, 2010

ada, hubungi berta ja


Leave a comment